Nuffnang

Saturday, November 28, 2009

BILA RUMI MENARI


Bila terdengar Masnawi ciptaan Maulana
Ku bunuh nafsu leburnya rantainya dari badan

Hingga hilang bangga diri
Berani hidup berani mati
Bagai musafir bertemu janji
Ini Darwis sudah gila berahi

Kita tak rindu pada siasah dunia
Perangkapnya membuat manusia hampa
Untuk bertemu impian bukan percuma
Mengorbankan yang tersangat kita cinta

Bagai Yunus (a.s) dimakan paus
Ibrahim (a.s) tak dimakan api
Bertemu Kekasih di malam kudus
Luka di badan tak terasa lagi

Pukullah
Rebana jantungku
Bersyairlah Maulana
Aku mabuk hakiki
Mendengar suaramu

Sayang...
Pada mereka yang tak mengerti
Sayang...
Pada hati tertutup mati

Bagai sangkar tanpa penghuni
Burung berharga terlepas lari

Rindu
Kembali bersatu
Hatiku merindukan Pemiliknya

Rindu
kembali bertemu
Kembali bertemu dengan yang dikasihi

Rindu
Kembali bersatu
Hatiku merindukan Pemiliknya

Rindu
Kembali bertemu
Kembali bertemu dengan Kekasih...

"Dia adalah orang yang tidak mempunyai ketiadaan. Saya mencintainya dan saya mengaguminya. Saya memilih jalannya dan saya memalingkan muka ke jalannya.
Setiap orang mempunyai kekasih. Dialah kekasih saya, kekasih yang abadi.
Dia adalah orang yang saya cintai, dia begitu indah, oh dialah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya Adalah para pencinta yang tidak pernah sekarat.
Dia adalah dia dan dia dan mereka adalah dia.
Ini adalah sebuah rahsia.
Jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya..."

(Sultanul Awliya' Maulana Sheikh Nazhim Adil al-Haqqani - Cucu Maulana Jalaluddin Ar-Rumi, Lefke, Cyprus, Turki, September 1998)

No comments: