Setiap waktu
Engkau tersenyum
Sudut matamu
Memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Luka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata-katamu
Riuh mengalir bagai gerimisSeperti angin
Tak pernah diam
Selalu beranjak
Setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakar ladang gersang
Entah sampai bila
Berhenti menipu diri
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian ke mari
Aneka rupa dan warna
Dihias lampu temaramMembasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari segala kekotoran
Aku menunggu
Hujan turunlah
Aku mengharap
Badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua
Kupu-kupu kertas...
Engkau tersenyum
Sudut matamu
Memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Luka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata-katamu
Riuh mengalir bagai gerimisSeperti angin
Tak pernah diam
Selalu beranjak
Setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakar ladang gersang
Entah sampai bila
Berhenti menipu diri
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian ke mari
Aneka rupa dan warna
Dihias lampu temaramMembasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari segala kekotoran
Aku menunggu
Hujan turunlah
Aku mengharap
Badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua
Kupu-kupu kertas...
No comments:
Post a Comment